PERAN PEMERINTAH DALAM MELESTARIKAN RITUAL MIWIT ABEH DI DESA DAYU KECAMATAN KARUSEN JANANG KABUPATEN BARITO TIMUR
Oleh Dr. Effrata
Kebudayaan adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang yang diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama, politik, adat istiadat, bahasa, pakaian, bangunan dan karya seni. Desa Dayu yang memiliki ciri khas upacara ritual yang dikenal dengan Miwit Abeh. Dalam upaya masyarakat tentu perlu dukungan dari pemerintah khususnya pemerintah desa dalam melestarikan ritual Miwit Abeh ini agar tidak musnah di tengah perkembangan zaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis peran pemerintah desa dalam melestarikan ritual Miwit Abeh di desa Dayu, Kecamatan Karusen Janang, Kabupaten Barito Timur serta mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambatnya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian yaitu menggunakan pendekatan kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan ditemukan bahwa Salah satu bentuk dari dukungan dari pemerintah Desa Dayu terhadap tradisi ritual Miwit Abeh yaitu, menyediakan sarana dan prasarana berupa rumah adat dan ikut berpartisipasi melibatkan diri dalam pelaksanaan tersebut. Faktor pendukung dalam melestarikan ritual Miwit Abeh yaitu selain dari peran pemerintah khususnya pemerintah desa juga dari masyarakat desa yang ikut mempromosikan melalui media masa. Faktor penghambat internal yang menjadi penghambat yaitu sikap individu di dalam masyarakat untuk lebih mencintai tradisi sendiri masih sangat rendah, adapun faktor eksternalnya adalah munculnya acara-acara modern seiring perkembangan zaman yang menarik perhatian kaum muda khususnya, sehingga mengurangi minat mereka akan ritual-ritual tradisional yang mereka anggap kuno.
Dapat disimpulkan bahwa peran pemerintah khususnya pemerintah desa sangat mempengaruhi dalam pelestarian budaya-budaya khususnya ritual Miwit Abah yang sudah ada sejak turun temurun. Menjadi tantangan semua pihak baik pemerintah amaupun masyarakat agar bisa menumbuhkan sikap peduli budaya kepada generasi selanjutnya agar ritual seperti Miwit Abeh ini tidak musnah.